Pemanfaatan Komputasi Grid


Dalam perkembangannya untuk memahami konsep komputasi terdistribusi dapat dilakukan pembandingan dengan berbagai macam konsep lain yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, diantaranya adalah cluster computing dan grid computing. Komputerisasi dengan mekanisme kluster dimana kondisi komputasi terdistribusi secara khusus tidak lagi sama dengan menjalankan sekumpulan aktifitas, dimana komputer kluster biasanya lebih berjalan sangat bersamaan. Sedangkan Komputasi Grid (grid computing) adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.

Komputasi grid ini biasanya digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan berskala besar.Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada bagaimana mengatur suatu pekerjaan (task) untuk diproses terhadap sumber komputasi yang tepat, agar biaya komputasi yang diperlukan sekecil mungkin. Dimana biaya terdiri dari waktu komputasi (makespan) seluruh pekerjaan dan waktu komunikasi antar prosesor. Sebagai contoh, jaringan yang digunakan menggunakan satu head node dan lima buah sumber komputasi.

Pengaturan kerja (job management) dalam lingkungan grid berkaitan dengan beberapa komponen. Pertama, penjadwalan (scheduler) yang berfungsi sebagai pengatur alokasi pekerjaan terhadap cluster. Kedua, grid middleware sebagai antar muka dengan scheduler. Middleware ini memiliki banyak layanan seperti ases data, keamanan, penyedia informasi, dan eksekusi kerja. Ketiga, sebagai perantara dengan cluster, seperti metascheduler yang berinteraksi langsung dengan pengguna untuk mengirimkan pekerjaannya.

Sebuah Sistem komputer dapat dilihat sebagai suatu hasil pengelompokan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam suatu model time changing dari pemrosesan yang dilakukan oleh komunitas pengguna. Selama adanya interval waktu, komunitas pengguna mengajukan permintaan proses ke dalam sistem melalui input yang dikoordinasikan oleh kelompok program, data dan kelompok perintah (command). Semua informasi input ini biasanya didesain melalui apa yang disebut dengan beban kerja (workload). Pengaturan beban kerja terhadap resource yang tersedia perlu untuk di atur agar mencapai suatu nilai optimal. Proses pengaturan beban kerja ini perlu dilakukan dengan memberikan suatu algoritma penyeimbangan beban yang disebut dengan proses load balancing.

,

Leave a Reply