Object Oriented vs Structure Design


Firdha Utami

SI4002
1202160277

1. Object Oriented vs Structure Design

a. OOP

Object Oriented Programming merupakan sebuah pemrograman berorientasi kepada obyek, dimana semua ciri-ciri (atribut) dan perilaku (method) dibungkus oleh kelas ataupun objek. Objek yang memiliki kesamaan atribut dan method, dapat dikelompokkan menjadi sebuah Class. Dan objek-objek yang dibuat dari suatu class inilah yang disebut dengan instance of class.

Suatu program disebut pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat :

  • Class : berfungsi untuk menggambarkan ciri-ciri objek secara umum. Struktur pembuatan class, adalah sebagai berikut:
  • Objek : Membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer.

  • Abstraks : Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti.

  • Encapsulation (pembungkusan) : Mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu.Salah satu caranya dengan membentuk objek.

  • Inheritance (pewarisa)

  • Polymorphism (polimorfisme) : kemampuan suatu objek untuk mengungkapkan banyak hal memalui satu cara yang sama.

Ø Atribut

Atribut merupakan ciri-ciri yang melekat pada suatu objek. Berikut adalah contoh syntax atribut.

[access_modifier] [tipe_data][nama_variabel]= [value];

Keterangan:

•[access_modifier] digunakan untuk memberi batasan hak class maupun method.

Access modifier akan dijelaskan pada sub bab berikutnya

•[tipe_data] menjelaskan apakah variabel tersebut bertipe String, int, double, dan sebagainya

•[nama_variabel] merupakan sebutan (definisi) variabel tersebut

•[value] merupakan nilai dari variable tersebut

•Contoh: private String warna = “merah”;

Ø Method

Method merupakan fungsi-fungsi yang digunakan untuk memanipulasi nilai-nilai pada atribut dan/atau untuk melakukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh objek itu sendiri.

b. Pemograman Terstruktur

PemrogramanTerstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalambentuk program. Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktu radalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.

Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur:

•Cobol Turbo Prolog

•C

•Pascal

•Delphi

•Borland Delphi

2. Kelebihan dan kekurangnnya

Kelebihan dari perancangan terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD) :

· Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek

· SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.

· Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untukdigunakan.

· SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan

· SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti

Kekurangan dari perancangan terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD) :

· Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.

· Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.

· Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).

· SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.

Kelebihan dari perancangan berorientasi objek

· Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasarandan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara

· Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama.

· Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.

· Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunianyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain

Kekurangan dari perancangan berorientasi objek

· Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional sistem, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional system.

· Properti software tidak terikat dalam satu unit fungsional, sehingga harus
crosscut di antara komponennya.

3. Contoh OOP dan Structur Design

a. OOP


b. Structur Design


4. Cara Menggambar Diagram OOP

  1. Membuat Functional requiremen
  • Membuat Use Case Diagram

  • Membuat Scenario

  • Membuat Class Diagram

  • Membuat Sequence Diagram

  • Membuat Activity Diagram.


  • Sumber :

    http://fmse.cs.ui.ac.id/dms/index.php/post/view/1203190948463

    http://ilmuti.org/wp-content/uploads/2014/05/Nadi-Perbedaan_Pemrogramman_Terstruktur_dan_Pemrogramman_Berorientasi_Object.pdf

    http://perpustakaan.stmik-murallg.ac.id/petugas/pdf/PEMROGRAMAN-BERORIENTASI-OBYEK.pdf

    http://catatan-syam.blogspot.co.id/2013/11/konsep-langkah-langkah-membuat-uml.html

    http://labkom.stikom.edu/blog/wp-content/uploads/2015/07/SI-03.-Praktikum-Pemrograman-Berorientasi-Objek.pdf

    https://pccontrol.wordpress.com/2012/08/16/pengetahuan-dasar-uml-dasar-membuat-diagram-class-use-case-diagram-digram-activity-diagram-sequence-dll/


    Leave a Reply