Object Oriented vs Structure Design


Nama : Adityo Satrio Bagaskoro (1202160066)

Kelas : SI-40-02

Object Oriented vs Structure Design

1.) Definisi konsep Pemrograman, OOP (Object Oriented Programming), dan Structure

a. Konsep Pemrograman

Program adalah kumpulan instruksi atau perintah yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai urutan atau algoritma yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah atau persoalan.

b. Object Oriented Programming (OOP)

Object Oriented Programming (OOP) merupakan pola pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam pola ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.

c. Structure

Struktur adalah sekumpulan variabel yang masing-masing dapat berbeda tipe, dan dikelompokkan ke dalam satu nama. Struktur membantu mengatur data-data yang rumit, khususnya dalam program yang besar, karena struktur membiarkan sekelompok variabel diperlakukan sebagai satu unit daripada sebagai entity yang terpisah.

2.) Kelebihan dan Kekurangan

a. OOP

Kelebihan :

  • mempermudah dalam memaintain dan memodifikasi kode yang sudah ada
  • menyediakan framework untuk library kode di mana komponen software yang tersedia dapat dengan mudah diadaptasi dan dimodifikasi oleh programmer.

Kekurangan :

  • Tidak memperbolehkan implementasi yang kuat pada reuse
  • Properti software tidak terikat dalam satu unit fungsional, sehingga harus

  • crosscut di antara komponennya.

    b. Structure

    Kelebihan :

    • SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
  • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.

  • Kekurangan :

    • SAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
  • Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD

  • 3.) Contoh Kasus Pemrograman OOP

    /*

    • To change this license header, choose License Headers in Project Properties.
  • To change this template file, choose Tools | Templates

  • and open the template in the editor.

  • */

    package suhu.prosedur.oop;

    /**

    *

    • @author Adityo Satrio

    */

    public class SuhuProsedurOOP {

    private double celcius;

    public void hitungFahrenheit(double celcius)

    {

    double nilaiFah = celcius * 1.8 + 32;

    System.out.println("Suhu Fahrenheit " + nilaiFah);

    }

    public void hitungReamur(double celcius)

    {

    double nilaiReam = celcius * 0.525 + 7.5;

    System.out.println("Suhu Reamur " + nilaiReam);

    }

    /**

    • @param args the command line arguments

    */

    public static void main(String[] args) {

    // TODO code application logic here

    SuhuProsedurOOP objSuhu = new SuhuProsedurOOP();

    objSuhu.hitungFahrenheit(37);

    objSuhu.hitungReamur(37);

    }

    }

    4.) Cara menggambarkan diagram OOP

    a. Membuat Functional Requirement

    Gunakan Microsoft Word untuk menuliskan functional requirement (apa yang dapat dilakukan oleh sistem?). Tahap ini melibatkan business analyst, pelanggan, end user, dan project stakeholders lainnya. Functional requirement bersifat tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai dalam perancangan secara langsung.

    b. Membuat Domain Model (sederhana)

    Salah satu fungsi domain model adalah menyamakan istilah yang akan pakai diproses selanjutnya.

    c. Membuat Use Case

    Use case mendefinisikan behavioral requirements berdasarkan functional requirement (dan sumber lainnya). Berbeda dengan anjuran dari buku analisis sisfo lain, buku ini menyarankan untuk membuat use case dengan maksimal 2 paragraf dan Tidak perlu mengikuti template yang detail, sebuah use case yang panjang & detail malah akan memperlambat.

    d. Requirements Review

    memastikan bahwa use case & domain model telah dibuat dengan baik. Pelanggan juga perlu dilibatkan untuk memastikan bahwa use case (behavioral requirement) & functional requirement sesuai dengan yang diharapkan

    e. Melakukan Robustness Analysis

    Robustness analysis dipakai untuk menjembatani analisis dan perancangan. Robustness analysis harus diterapkan pada setiap use case yang ada.

    Referensi :

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek

    http://informatikaku-informatika.blogspot.co.id/p/pengertian-struktur.html

    http://technos76.blogspot.co.id/2008/11/kelebihan-dan-kelemahan-oop.html

    http://arifedukasi09.blogspot.co.id/2015/10/perbedaan-kelebihan-dan-kekurangan.html

    https://thesolidsnake.wordpress.com/2013/02/19/merancang-sistem-dengan-uml-mulai-dari-mana/


    Leave a Reply